Pemetaan aset sekolah
Kajian kekuatan diri sekolah :
Apa yang kami kuasai?
Kami adalah sekolah yang berada di tengah – tengah
kota yaitu kabupaten Bondowoso. Sumber Daya
Manusia / SDM di sekolah kami sangat heterogen. Murid – murid kami mayoritas
adalah laki – laki. Murid perempuan hanya mencakup prosentase kecil saja. Murid
– murid kami mayoritas berasal dari daerah kecamatan atau bisa kami katakan
bahwa murid – murid kami berasal dari desa atau daerah pinggiran kabupaten
Bondowoso. Sekolah kami meyakini bahwa kami bisa memberdayakan keragaman potensi
murid – murid kami. Di tengah keterbatasan ekonomi atau strata sosial, kami
yakin bahwa kekuatan, kelebihan, dan potensi murid mampu berkontribusi untuk
peningkatan dan geliat kehidupan masyarakat Bondowoso.
Apa yang paling kami banggakan dari
sekolah ini? Dari murid-murid kami?
Kami bangga sekolah kami memiliki guru dan tenaga
kependidikan / Sumber Daya manusia / SDM yang heterogen. Daya pikir dan
keragaman potensi masing – masing individu, dapat kami kombinasikan untuk
membawa nama sekolah kami menggema di masyarakat. Kami bangga sekolah kami bisa
memberikan bekal pendidikan karakter kuat yang mampu menembus batas antara
sekolah dan masyarakat. Pada murid – murid kami, kami juga bangga dan yakin
bahwa murid – murid kami kelak menjadi warga negara yang menjadi penerus
kehidupan bangsa dan negara demi mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Kami
yakin bahwa murid – murid kami kelak akan membaktikan hidupnya dalam masyarakat
yang majemuk.
Apa yang membuat kami unik?
Hal yang membuat sekolah kami unik yaitu
solidaritas di antara kami. Rasa menghargai akan kebebasan berpendapat dan berekspresi dalam
koridor norma, aturan kehidupan masyarakat, etika, serta nilai – nilai
pelestarian budaya dan tradisi leluhur membuat sekolah kami hidup dengan
dinamis. Kami berani berbeda dalam mendongkrak daya berpikir kritis, daya
kreativitas, serta daya inovasi SDM dan murid – murid kami.
Kekuatan apa yang kami miliki dan
berharga untuk masyarakat/komunitas sekitar?
Kami kuat dalam hal menjalin komunikasi antar
alumni sehingga masyarakat meletakkan kepercayaan yang besar untuk menitipkan
pendidikan anak – anaknya di sekolah kami. Kami memiliki potensi untuk kami
berdayakan dalam kehidupan masyarakat. Kami mendidik karakter murid, serta soft
skill dan hard skill murid demi mengajari murid untuk hidup mandiri kelak di
masyarakat. Sekolah kami adaptif terhadap kedinamisan masyarakat. Sekolah kami
terus belajar memperbaiki diri demi meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
sekolah kami. Sekolah kami pun terus belajar untuk memberdayakan setiap
individu ( murid, guru, tenaga kependidikan ) sehingga regenerasi di sekolah
kami secara cepat berputar dari masa ke masa. Kami terbuka atas saran dan
kritik yang positif demi kemajuan sekolah.
Apa yang telah sekolah lakukan dan
miliki yang lebih baik dari orang lain?
Sekolah kami telah berupaya memberikan proses layanan
pendidikan karakter kepada murid – murid. Sekolah kami terus berusaha
menjadikan murid bernilai dan memiliki kekayaan ilmu, rasa empati, keyakinan
diri untuk mampu hidup mandiri dalam masyarakat, serta taat kepada agama,
keluarga, bangsa, dan negara. Sekolah kami mentradisikan daya inovasi untuk
membuktikan kontribusi kami kepada masyarakat melalui langkah – langkah kecil
yang bermakna. Dengan tekad, niat yang ikhlas berdedikasi, dan menjadikan diri
bermanfaat untuk masyarakat, sekolah kami terus memberikan layanan terbaik yang
membuat murid – murid dan seluruh SDM di sekolah kami dinamis.
Diana Kholida Mr, SMKN 3 Bondowoso – Jawa Timur, CGP Angkatan 4
Tulisan ini dibuat bersumber pada Paket Modul 3 dalam Program Pendidikan Guru Penggerak
, Guru Bergerak , Indonesia Maju
Pemimpin
Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah : Modul 3.2 “ Pemimpin dalam
Pengelolaan Sumber Daya ” . Penulis Modul : Dr. Siti Suharsih, S.S, M.Pd dan
Yuni Widiastuti, S.Si, M.Psi.T
Modal
manusia ( 1 ) : identifikasi pengetahuan serta keterampilan yang
dimiliki semua unsur dalam komunitas.
Kecakapan
memimpin sekelompok orang : contohnya Raider 514
Rencana
dan Strategi : bekerja sama dan berkolaborasi dalam latihan kepemimpinan pada
murid
Kecakapan
seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok : contohnya bagian protokoler Pemda
Rencana
dan Strategi : bekerja sama dan berkolaborasi dalam latihan public speaking /
Master of Ceremony / MC
Kecakapan
yang berhubungan dengan kewirausahaan : contohnya alumni / wirausahawan
Rencana
dan Strategi : bekerja sama dan berkolaborasi dalam latihan berwirausaha
mandiri dan pendampingan wirausaha murid
Kecakapan
yang berhubungan dengan seni dan budaya : contohnya alumni / ahli hadrah /
komunitas musik patrol / komunitas ahli marching band / komunitas musik daerah
Rencana
dan Strategi : bekerja sama dan berkolaborasi dalam latihan ekstrakurikuler
hadrah ; melibatkan murid unjuk kerja dalam pentas lagu daerah / lagu
kebangsaan pada saat upacara bendera hari senin
Modal
sosial ( 2 ) : Investasi berupa norma dan aturan yang berdampak pada
bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan.
Asosiasi
: contohnya asosiasi pecinta lingkungan. Asosiasi musisi lokal / daerah.
Rencana
dan Strategi : bekerja sama dan berkolaborasi dalam latihan mengolah sampah organik
/ urban agriculture ; bekerja sama dan berkolaborasi dalam ekstrakurikuler
musik mempersiapkan event upacara bendera yang inovatif.
Modal
fisik ( 3 ) : Bangunan yang bisa digunakan untuk melakukan proses
pembelajaran, laboratorium, pertemuan, atau pelatihan. Bisa juga berupa
infrastruktur atau sarana prasarana.
Bangunan
di sekitar lingkungan sekolah : contohnya ATM
Rencana
dan Strategi : Bank terkait ATM diajak bekerja sama dan berkolaborasi dalam
pengamatan perilaku nasabah dalam ATM ( yang membuang bukti transaksi di tempat
sampah dalam ATM ) sebagai pembelajaran
terkait literasi keuangan.
Modal
lingkungan / alam ( 4 ) : potensi yang belum diolah dan memiliki
nilai ekonomi dalam upaya pelestarian alam dan kenyamanan hidup.
Lahan
kosong di dalam lingkungan sekolah ; serta dinding pagar pembatas sekolah
dengan lingkungan luar sekolah / masyarakat sekitar
Rencana
dan Strategi : murid dan guru bekerja sama dan berkolaborasi dalam berkebun ;
membuat mural / gambar edukatif
Modal
Finansial ( 5 ) : berupa tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan
pendapatan pajak, hibah, gaji, serta pendapatan internal dan eksternal,
pengetahuan bagaimana menghasilkan pendapatan, bagaimana menjalankan usaha
kecil, bagaimana cara memperbaiki penjualan menjadi lebih baik, dan juga
bagaimana melakukan pembukuan.
Kegiatan
survey minat wirausaha pada murid kelas 10
Rencana
dan Strategi : Penelusuran minat dan pendampingan wirausaha mandiri, promosi
usaha kecil di komunitas sekolah saya, pemberdayaan murid dalam ekspo sekolah
Modal
politik ( 6 ) : ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok
memiliki peluang / kesempatan / suara dalam masalah umum yang terjadi. Modal
ini bisa berupa lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan
dengan murid – murid yang sekaligus sebagai warga masyarakat daerah.
Lembaga
pemda ( badan statistik ) ; Puskesmas ; Pasar Tradisional / Pasar Hewan ; Dinas
Kependudukan dan catatan sipil ; Kantor Urusan Agama ; Komisi Pemilihan Umum ;
Dinas Pemuda dan Pariwisata ; Dinas Pengairan ( Kabupaten / Provinsi ) ;
Perpustakaan Daerah ; Satlantas ; Lembaga Pemasyarakatan ; Dinas Koperasi dan
Pemberdayaan UKM serta Badan Usaha Milik Desa ; Kantor Desa ; Kantor Kelurahan
; Kantor Kecamatan
Rencana
dan Strategi : sumber belajar murid terkait aktivitas dan peran lembaga
pemerintah. Murid diajak belajar bagaimana data lapangan pekerjaan yang ada di
daerah dapat memakmurkan daerahnya sendiri. Kegiatan ini seolah murid diajari oleh
guru untuk memutuskan langkah – langkahnya demi masa depan murid kelak. Proses
pembelajaran pun juga dapat diperkaya dengan mengenalkan konteks kehidupan
masyarakat untuk mengaitkan konsep – konsep mata pelajaran yang dipelajari di
sekolah. Dengan modal politik, guru, murid, atau pun orang tua bersama – sama
belajar berkehidupan masyarakat. Sekolah menjadi jembatan bagi murid untuk
mempelajari dan mengenali segala sendi kehidupan dalam masyarakat. Sekolah
dengan pemerintah daerah menjalin komunikasi tentang pendidikan menjadi warga
negara yang taat hukum. Sekolah menjalin komunikasi dengan masyarakat untuk
meningkatkan daya kepercayaan sekolah terhadap masyarakat, sehingga warga
masyarakat antusias untuk menyekolahkan anak – anaknya di sekolah tersebut.
Modal Politik juga memperluas literasi bagi murid, mulai dari literasi membaca
peluang ( Badan Statistik ) ; literasi hidup sehat ( Puskesmas ); Literasi
ekonomi tentang transaksi ( Pasar Tradisional / Pasar Hewan ); Literasi
administrasi pencatatan identitas menjadi warga negara tentang tata cara
membuat KTP, akta lahir, akta kematian, kartu keluarga ( Dinas Kependudukan dan
catatan sipil ) ; Literasi Berkeluarga ( Kantor Urusan Agama ) ; Literasi
bersuara menentukan pilihan pemimpin dan wakil rakyat ( Komisi Pemilihan Umum )
; Literasi sehat bersosial antar pemuda dan pemberdayaan pemuda ( Dinas Pemuda
dan Pariwisata ) ; Literasi pelestarian sungai dan air ( Dinas Pengairan
Kabupaten atau Provinsi ) ; Literasi Bahasa dan Budaya Lokal ( Perpustakaan
Daerah ) ; Literasi taat berlalu lintas ( Satlantas ) ; Literasi pemberdayaan
dan pendidikan dalam Lembaga Lemasyarakatan ( Lembaga Pemasyarakatan ) ;
Literasi pemberdayaan aset dan potensi daerah ( Dinas Koperasi dan Pemberdayaan
UKM serta Badan Usaha Milik Desa ; Kantor Desa ; Kantor Kelurahan ; Kantor
Kecamatan )
Modal agama
dan budaya ( 7 ) : agama adalah suatu sistem berperilaku yang mendasar.
Fungsi agama adalah mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah
komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya
moral sosial yang meliputi kepercayaan, perilaku, atau amalan. Budaya adalah
ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia
yang hidup berkembang dalam suatu ruang geografis.
Tokoh
agama lintas agama
Rencana
dan Strategi : diskusi secara periodik hidup bertoleransi dalam komunitas
sekolah saya
Batik
motif daun singkong khas Kabupaten Bondowoso – jawa Timur
Rencana dan Strategi : menggunakan kain batik khas Bondowoso sebagai dekorasi pada upacara bendera hari senin.